
Table of Contents [hide]
- 1 Kehidupan Pribadi Prilly Latuconsina yang Bikin Banyak Orang Terkesan
- 1.1 Film dan Serial yang Dibintangi Prilly Latuconsina
- 1.2 Prestasi Prilly Latuconsina di Dunia Hiburan
- 1.3 Prilly di Mata Penggemar
- 1.4 Pengaruh Prilly Latuconsina di Industri Hiburan Indonesia
- 1.5 Cara Prilly Membangun Personal Branding yang Kuat
- 1.6 Kenapa Cerita Prilly Bisa Jadi Inspirasi?
- 1.7 About The Author
Oke, jujur aja—pertama kali denger nama Prilly Latuconsina, yang langsung muncul di kepala gue itu sinetron remaja, wajah manis, dan suara cempreng (dulu, ya!). Tapi siapa sangka, di balik image itu ternyata ada pribadi yang super ambisius dan kerja keras banget.
Gue inget waktu awal-awal ngikutin dia di media sosial, sekitar tahun 2015-an. Saat itu dia masih booming karena perannya di sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala”. Gue mikir, “Ah, palingan ini cuma naik sebentar, terus tenggelam kayak artis FTV lainnya.”
Eh, gue salah besar.
Ternyata dia bukan tipe yang puas cuma tampil cantik di layar kaca. Dari gaya ngomongnya, cara dia bawa diri, sampai cara dia balas komentar haters—gue bisa lihat cewek ini beda. Bukan sekadar aktris, tapi juga pejuang mimpi yang nggak takut kelihatan ambisius.
Kehidupan Pribadi Prilly Latuconsina yang Bikin Banyak Orang Terkesan
Nah, ngomongin kehidupan pribadi Prilly Latuconsina, gue cukup sering kepoin IG-nya (jangan bilang siapa-siapa ya ). Tapi serius, dia itu termasuk seleb yang cukup transparan. Bukan dalam artian buka-bukaan semua hal, tapi dia cukup terbuka soal perjuangan dan nilai hidupnya.
Dia lahir di Tangsel, 15 Oktober 1996. Cewek berdarah campuran Ambon dan Sunda ini juga punya latar keluarga yang supportif banget, tapi bukan yang neken dia harus jadi artis. Katanya sih, awalnya dia malah gak kepikiran terjun ke dunia hiburan. Tapi yah, namanya takdir kadang lucu juga, ya?
Yang bikin gue makin kagum, Prilly itu gak cuma fokus di karier tapi juga pendidikan. Dia kuliah S1 di Universitas Indonesia, ngambil Ilmu Komunikasi, terus lanjut S2 di bidang yang masih berkaitan. Dan dia bangga banget jadi mahasiswi. Bahkan dia pernah bilang, “Saya bukan cuma artis, saya juga pelajar.”
Waktu baca itu, gue langsung mikir: ini cewek gak main-main. Di saat banyak orang memilih popularitas, dia milih bertumbuh.
Dan satu lagi—Prilly tuh real banget di medsos. Dia nggak takut kelihatan capek, bete, atau bahkan nangis. Ini yang bikin dia relatable banget buat fans.
Film dan Serial yang Dibintangi Prilly Latuconsina
Kalau lo kira Prilly Latuconsina cuma main sinetron, well… duduk dulu, karena daftarnya panjang, Bro.
Gue pribadi pertama kali ngeh betapa dia jago akting itu pas nonton film “Danur: I Can See Ghosts”. Gila sih, dari situ aura horornya dapet banget. Gue yang biasanya kalem nonton film horror, jadi beberapa kali nutup mata. Sound design-nya emang mendukung, tapi ekspresi Prilly? Ngena banget.
Selain itu, dia juga main di:
“Matt & Mou” (2019) – film remaja yang ringan tapi manis
“La tahzan” (2013) – drama religi
“My Lecturer My Husband” (2020–2022) – ini sih booming banget di platform streaming
“12 Cerita Glen Anggara” (2022) – adaptasi novel yang cukup populer juga
Prilly bukan tipe artist yang milih peran asal-asalan. Lo bisa lihat sendiri, dia pilih genre yang beragam, dari horror, drama romantis, sampai series dengan nuansa psikologi. Bahkan dia sempet meranin karakter yang ngidap penyakit mental. Totalitasnya gokil sih.
Yang paling keren? Dia mulai ngeproduksi film sendiri! Lewat rumah produksinya, dia jadi produser buat film “Kukira Kau Rumah”. Gue nonton dan jujur aja: bikin mikir. Film ini tuh personal banget dan nunjukin sisi idealis dia sebagai seniman.
Prestasi Prilly Latuconsina di Dunia Hiburan
Nih bagian yang bikin banyak orang melongo. Karena meskipun umurnya belum 30, prestasinya udah seabrek.
Berikut beberapa prestasi nya di dunia hiburan indonesia:
Pemenang Panasonic Gobel Awards (2015, 2016)
Best Actress FFI 2021 (Nominasi) untuk “Danur”
Artis Terfavorit di SCTV Awards
Masuk Forbes 30 Under 30 Asia (2022) – ini prestasi yang gak sembarangan
Gue pernah baca interview dia soal kenapa dia kerja sekeras itu. Katanya sih, karena dia nggak mau dikenal cuma karena “wajah”. Dia pengen orang inget Prilly Latuconsina karena kualitas kerja.
Dan jujur, itu kerasa banget. Bahkan dalam hal branding diri pun dia jago. Sosoknya tuh udah kayak CEO, bukan cuma public figure. Mulai dari endorsement, bisnis makanan, sampai nulis buku, dia eksplor semuanya.
Apa dia pernah gagal? Pernah banget. Gue inget ada satu film yang gak terlalu sukses secara komersial, tapi dia tetep berdiri tegak. Gak drama, gak nyalahin siapa-siapa. Justru dia pelajari kegagalan itu buat proyek berikutnya.
Prilly di Mata Penggemar
Kalau lo search “Prilly Latuconsina fans,” lo bakal nemuin banyak komunitas yang aktif banget. Gue sempet join grup fans di Facebook (iya, zaman dulu banget ). Dan yang gue lihat dari komunitas itu: mereka gak cuma ngefans, tapi bener-bener sayang.
Kenapa? Karena Prilly punya hubungan yang hangat sama fans-nya. Dia sering repost fanart, kadang balas komentar, dan sesekali kasih kejutan kayak giveaway atau video khusus.
Yang bikin dia beda adalah… dia beneran peduli. Gak sekali dua kali dia angkat isu mental health, perempuan mandiri, dan pentingnya self-love. Ini bikin banyak penggemar (termasuk gue) ngerasa “terwakili.”
Dan ya, fans-nya juga loyal banget. Bahkan di tengah rumor atau gosip, mereka tetap dukung tanpa buta. Karena udah tau, Prilly itu tulus.
Pengaruh Prilly Latuconsina di Industri Hiburan Indonesia
Lo tau gak sih, selama ini banyak orang mikir industri hiburan Indonesia itu “ngikut arus aja”. Kalau satu genre lagi laku, semua orang ke situ. Tapi Prilly Latuconsina , somehow, selalu bisa cari jalan yang beda.
Gue inget pas nonton “Kukira Kau Rumah”, yang notabene dia produserin sendiri. Ceritanya soal kesehatan mental, yang masih jarang banget dibahas secara jujur di film lokal. Dan dia gak cuman jadi produser, dia juga main di film itu sebagai pemeran utama.
Apa hasilnya?
Film itu viral bukan cuma karena cerita yang menyentuh, tapi karena authenticity. Prilly Latuconsina gak jual drama, dia jual rasa. Banyak orang yang bilang mereka ngerasa dilihat setelah nonton film itu. Gila gak sih, dari sekadar akting, dia bisa bawa dampak sosial kayak gitu?
Dan bukan itu aja.
Dia mulai dikenal juga sebagai aktris yang memperjuangkan kesetaraan gender di industri. Gue pernah nonton podcast dia bilang, “Saya gak mau dikenal karena cantik doang. Saya mau dikenal karena kerja keras saya.”
Gak banyak lho, aktris muda yang berani ngomong kayak gitu. Ini bikin Prilly makin dihormatin, gak cuma sama fans, tapi juga sama rekan satu industri.
Cara Prilly Membangun Personal Branding yang Kuat
Nah, bagian ini penting banget buat lo yang punya usaha, jadi konten kreator, atau pengen dikenal lebih luas. Karena Prilly Latuconsina tuh contoh paling jelas soal personal branding yang konsisten.
Apa yang dia jual? Bukan cuma “saya artis”. Tapi “saya perempuan muda yang produktif, cerdas, dan gak takut jadi beda.”
Coba deh lo cek feed Instagram-nya. Warna tone-nya kalem, branding-nya jelas banget: elegan tapi tetap relatable. Terus lihat cara dia ngomong di media—penuh percaya diri, tapi gak sombong. Itu semua bagian dari branding-nya.
Dan yang bikin makin keren: dia kontrol semua itu sendiri. Gak bergantung total ke manajer atau tim PR. Dia tahu siapa targetnya, tahu citra apa yang mau dibangun, dan ngerti gimana menjaga reputasinya di mata publik.
Gue pernah baca salah satu Q&A dia di TikTok, dia bilang:
“Kalau orang ngeliat saya sukses sekarang, mungkin mereka gak tau ada berapa banyak malam saya gak tidur buat bikin konten, mikirin bisnis, atau revisi naskah film.”
Makanya personal branding dia kuat. Karena bukan cuma soal pencitraan, tapi emang dari hati.
Kenapa Cerita Prilly Bisa Jadi Inspirasi?
Oke, jadi apa sih yang bisa kita pelajari dari Prilly Latuconsina?
Buat gue pribadi, dia ngajarin satu hal: jadi ambisius itu gak salah. Asal lo tetep kerja keras, belajar, dan gak nginjek orang lain, lo boleh kok punya mimpi setinggi langit.
Prilly bukan cuma artis. Dia simbol generasi muda yang berani beda. Yang gak takut gagal, gak takut kelihatan rentan, dan gak pernah berhenti belajar.
Gue rasa itu alasan kenapa banyak orang relate sama dia. Karena di balik glamornya, dia tetap manusia biasa. Tapi bedanya, dia terus naik level. Dan itu inspiratif banget.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Naomi Scott: Perjalanan Karier dan Kehidupan Sang Bintang Muda 2025 disini