Green Curry

Bicara soal masakan Thailand, Green Curry itu kayak bintang utama yang nggak pernah absen food bikin lidah bergoyang. Dulu, saya agak skeptis sama masakan ini, soalnya lihat warnanya yang hijau cerah itu bikin mikir, “Ini pedes banget gak ya?” Tapi, setelah coba-coba wikipedia sendiri bikin green curry, baru paham kenapa orang-orang pada doyan banget.

Awal Mula Kenalan Sama Green Curry

Pertama kali saya makan green curry itu pas jalan-jalan ke restoran kecil di Jakarta yang katanya otentik banget. Waktu itu, saya pesan cuma karena penasaran sama warna kuahnya yang hijau toska. Ternyata, rasanya itu unik banget: perpaduan pedas, manis, gurih, dan sedikit aroma daun kemangi yang bikin nagih. Tapi jujur aja, kadang saya juga sempat bingung, “Ini pedesnya di mana ya?” Soalnya, green curry bukan pedas yang bikin perih di mulut, tapi pedas yang halus dan aromatik.

Dari situ saya mulai cari tahu, green curry sebenarnya berasal dari Thailand dan dikenal dengan nama “Gaeng Keow Wan” — yang artinya kari hijau manis. Jadi, warna hijaunya itu dari cabai hijau, daun kemangi, dan rempah lain yang dipakai. Yang paling menarik, cara membuatnya itu butuh teknik khusus supaya rasa rempahnya keluar maksimal.

Pengalaman Pertama Bikin Green Curry Sendiri

Waktu pertama kali coba bikin green curry di rumah, saya inget banget itu pengalaman penuh drama. Saya sempat beli pasta green curry instan yang katanya praktis. Tapi… rasanya malah jauh dari yang saya bayangin. Kuahnya jadi terlalu asin dan kurang segar. Sedihnya, saya jadi mikir kalau masak green curry itu susah banget.

Green Curry

Akhirnya, saya nekat buat pasta green curry sendiri dari awal. Prosesnya ternyata gak sesulit yang saya kira. Yang paling penting itu punya bahan dasar yang fresh, kayak cabai hijau segar, daun jeruk purut, serai, bawang merah, dan bawang putih. Saya tumbuk semua bahan pakai ulekan, dan bau rempahnya langsung bikin semangat.

Setelah pasta jadi, saya tumis sampai harum, terus masukin santan dan ayam. Wah, beda banget! Rasa kuahnya jadi lebih segar, pedasnya pas, dan aroma rempahnya keluar banget. Dari situ saya sadar, green curry itu soal kesabaran dan bahan yang tepat.

Tips Praktis Bikin Green Curry yang Enak dan Otentik

Kalau kamu pengen coba bikin green curry sendiri di rumah, saya ada beberapa tips praktis yang saya pelajari dari pengalaman:

  1. Pakai cabai hijau segar, jangan pasta instan terus-terusan. Walaupun praktis, pasta instan seringkali kurang fresh dan terlalu asin. Dengan cabai hijau segar, aroma pedasnya lebih alami.

  2. Jangan lupa daun jeruk purut dan serai. Ini bahan kunci yang bikin green curry beraroma khas dan segar.

  3. Gunakan santan kental tapi jangan sampai pecah. Waktu masak, santan harus dimasak dengan api kecil supaya kuah tetap kental dan nggak minyak.

  4. Tambahkan daun kemangi di akhir. Ini yang bikin rasa Kari Hijau makin unik dan menggoda.

  5. Bereksperimen sama protein. Biasanya saya pakai ayam, tapi pernah juga coba ikan, tahu, bahkan daging sapi. Semuanya punya rasa berbeda tapi tetap lezat.

  6. Jangan takut pedas. Kari Hijau memang pedas, tapi pedasnya itu bukan buat bikin lidah terbakar, melainkan menghangatkan badan dan menggugah selera.

Kenapa Green Curry Populer di Indonesia?

Kalau ditanya kenapa Kari Hijau jadi favorit banyak orang di Indonesia, saya rasa karena perpaduan rasa yang balance banget. Pedas, manis, gurih, dan segar dalam satu mangkuk. Selain itu, Kari Hijau juga gampang dipadukan dengan nasi putih hangat atau bahkan mi.

Sebagai pecinta kuliner, saya pernah coba makan Kari Hijau dengan nasi uduk, dan hasilnya? Wah, gurihnya nasi uduk tambah lengkap dengan rasa rempah green curry yang kuat. Sering banget saya bikin Kari Hijau buat acara keluarga, karena hampir semua orang suka.

Kari Hijau dan Tren Kuliner Sehat

Sekarang ini banyak yang mulai sadar pentingnya makan sehat, dan Kari Hijau bisa jadi pilihan tepat. Kenapa? Karena Kari Hijau berbahan dasar banyak rempah alami yang punya manfaat kesehatan seperti antioksidan dan anti-inflamasi.

Green Curry

Selain itu, kalau kamu mau versi lebih sehat, bisa coba ganti santan dengan santan rendah lemak atau susu almond. Protein juga bisa diganti dengan tahu atau tempe supaya lebih ramah vegetarian.

Kesalahan yang Pernah Saya Lakuin dan Pelajaran Berharga

Dari sekian kali bikin Kari Hijau, saya pernah banget melakukan kesalahan klasik: terlalu banyak santan dan kurang bumbu. Akibatnya, kuah jadi terlalu cair dan hambar. Pernah juga saya terlalu lama masak, sampai santan pecah dan kuah jadi berminyak banget. Bikin kesel? Banget!

Tapi dari situ saya belajar, memasak Kari Hijau itu butuh timing yang pas dan takaran bumbu yang pas. Jangan buru-buru, dan jangan takut mencoba ulang sampai rasanya pas di lidah kamu.

Baca Juga Artikel Ini: Sushi Burrito: Perpaduan Lezat yang Bikin Ketagihan dan Cara Menikmatinya di Rumah

About The Author