
Table of Contents
- 1 Apa Itu Angkat Beban (Dan Mengapa Nggak Harus Menakutkan)
- 1.1 Manfaat Olahraga Angkat Beban yang Saya Rasakan Sendiri
- 1.2 Tips Melakukan Angkat Beban dengan Benar (Supaya Nggak Cedera)
- 1.3 Kesalahan Konyol yang Saya Lakukan (Dan Kamu Harus Hindari)
- 1.4 Rekomendasi Alat & Sumber Belajar Buat Pemula
- 1.5 Angkat Beban Bukan Sekadar Otot, Tapi Investasi Kesehatan
- 1.6 About The Author
Dulu saya pikir angkat beban itu cuma buat cowok-cowok yang pengen punya otot sebesar drum minyak. Serius. Kalau ngelihat teman-teman SMA yang ototnya mulai nongol karena ikut gym, saya mikir, “Wah, bukan dunia saya deh itu.”
Saya lebih suka jogging, sepedaan keliling kompleks, atau kadang ikut senam aerobik pagi-pagi di lapangan RT. Tapi semuanya berubah pas saya mulai ngerasa sering capek padahal nggak ngapa-ngapain. Duduk lama di depan laptop buat ngajar daring aja bisa bikin punggung nyut-nyutan.
Sampai akhirnya, ada satu temen saya, guru olahraga, yang bilang, “Lo harus coba angkat beban, minimal seminggu dua kali. Itu bukan cuma buat kekar, tapi buat kesehatan lo juga.”
Dan dari situlah petualangan saya dimulai.
Apa Itu Angkat Beban (Dan Mengapa Nggak Harus Menakutkan)

sport Angkat beban itu pada dasarnya adalah bentuk latihan resistensi, alias latihan melawan beban. Bebannya bisa macam-macam, bisa dumbbell, barbell, kettlebell, atau bahkan berat badan sendiri kayak push-up atau plank. Intinya, tubuh kita dipaksa untuk bekerja keras—lebih keras dari biasanya—supaya otot bisa tumbuh dan kuat Hello sehat.
Kalau kamu pernah lihat orang angkat barbel berat sambil teriak-teriak di gym, itu cuma salah satu bentuknya. Angkat beban nggak harus ekstrem. Bahkan, saya mulai dari dumbbell 2 kilogram di rumah. Yes, dua kilo. Buat goreng ayam aja bisa lebih berat, tapi itu cukup bikin otot saya kaget karena sebelumnya nggak pernah dilatih.
Dan jujur aja, bagian tersulit dari angkat beban itu bukan beratnya, tapi konsistensi.
Manfaat Olahraga Angkat Beban yang Saya Rasakan Sendiri
Awalnya saya nggak berharap banyak. Tapi setelah dua bulan latihan ringan secara konsisten, saya mulai ngerasa bedanya. Nih, saya kasih beberapa hal yang bener-bener saya alami sendiri:
1. Punggung dan bahu nggak gampang pegal
Sebagai guru, saya lumayan sering duduk lama atau berdiri di depan kelas. Dulu punggung sering kaku. Tapi setelah rutin angkat beban (khususnya latihan upper back dan core), saya jauh lebih tahan berdiri dan duduk lama.
2. Tidur jadi lebih nyenyak
Ini efek yang nggak saya sangka. Setelah latihan beban, badan saya jadi capek dengan cara yang sehat. Malamnya, tidur pun pulas tanpa kebangun tengah malam. Bangun juga lebih segar.
3. Lebih percaya diri
Jujur, saya bukan tipe orang yang pede buka baju di depan cermin. Tapi setelah beberapa bulan, otot lengan mulai kebentuk, dan baju mulai ngepas di tempat yang seharusnya (ngerti kan maksudnya?). Rasa percaya diri saya pelan-pelan naik.
4. Meningkatkan kekuatan fungsi sehari-hari
Naik tangga jadi lebih enteng. Bawa galon air nggak pake drama lagi. Bahkan angkat koper pas liburan terakhir, saya nggak perlu minta bantuan. Ini bukan pamer, ini fakta. Angkat beban benar-benar bikin aktivitas harian lebih ringan.
5. Stabilisasi gula darah dan metabolisme
Saya cek ke dokter, dan kadar gula darah saya turun dari sebelumnya. Katanya, latihan angkat beban bisa bantu sensitivitas insulin dan mempercepat metabolisme. Cocok banget buat saya yang usianya udah masuk kepala empat.
Tips Melakukan Angkat Beban dengan Benar (Supaya Nggak Cedera)

Oke, ini bagian yang penting banget. Karena jujur aja, salah angkat beban bisa bikin cedera, dan itu sama sekali nggak keren. Saya pernah ngerasain sendiri salah posisi saat latihan shoulder press. Tiga hari saya harus oles-oles balsem tiap malam.
Biar kamu nggak ngulangin kesalahan saya, ini beberapa tips dari pengalaman pribadi:
1. Mulai dari yang ringan, jangan sok kuat
Serius, ini bukan ajang pamer. Mulai dari berat yang bikin kamu bisa melakukan 10-12 repetisi dengan nyaman, tapi tetap ada tantangan di repetisi terakhir.
2. Fokus pada form, bukan berat
Jangan buru-buru naik beban. Kalau tekniknya salah, hasilnya pun nggak maksimal dan cedera tinggal tunggu waktu.
Misalnya: Saat squat, pastikan lutut nggak lewat dari ujung jari kaki. Bokong harus turun seolah duduk di bangku imajiner.
3. Latih semua kelompok otot secara seimbang
Jangan cuma fokus ke dada atau lengan doang. Latih juga punggung, kaki, dan perut. Ini penting untuk postur tubuh dan keseimbangan otot.
4. Warming up itu wajib
Lima menit jalan cepat atau dynamic stretching bisa bantu siapin otot sebelum kerja berat. Jangan langsung angkat barbel tanpa pemanasan.
5. Istirahat dan tidur cukup
Otot nggak tumbuh saat latihan. Mereka tumbuh saat kita tidur dan istirahat. Jangan latihan setiap hari tanpa jeda.
6. Gunakan aplikasi atau panduan video
Saya pribadi pakai aplikasi seperti Fitbod dan juga nonton video YouTube dari trainer seperti Jeff Nippard dan Athlean-X. Tapi tetap harus selektif, ya. Banyak juga video yang kurang aman.
Kesalahan Konyol yang Saya Lakukan (Dan Kamu Harus Hindari)
Saya pernah salah gerakan deadlift. Nggak pakai sabuk, posisi punggung melengkung ke depan. Tiba-tiba “krek”, dan saya langsung berhenti latihan selama seminggu. Syukur cuma otot ketarik, bukan syaraf kejepit.
Dari situ saya belajar, lebih baik latihan ringan tapi benar, daripada maksa berat dan harus libur lama.
Juga, saya pernah latihan terlalu sering. Dalam seminggu bisa 6 kali. Akhirnya burnout. Rasanya kayak males banget ngangkat dumbbell. Pelajaran berharga: jadwal harus realistis. Sekarang saya latihan beban 3 kali seminggu, dan sisanya saya kombinasikan dengan jalan cepat atau stretching.
Rekomendasi Alat & Sumber Belajar Buat Pemula
Kalau kamu pemula dan mau mulai dari rumah, ini beberapa alat yang saya rekomendasikan:
Dumbbell adjustable: hemat tempat dan bisa atur berat
Resistance band: cocok buat latihan glute, punggung, dan bahu
Matras yoga: supaya nggak sakit lutut atau punggung saat latihan di lantai
Cermin besar: buat cek posisi tubuh
Dan buat belajar gerakan, ini channel yang saya suka:
Athlean-X: penjelasan anatomi dan tekniknya detail
Caroline Girvan: workout-nya simpel dan cocok buat di rumah
Jeff Nippard: penjelasan ilmiah tapi mudah dipahami
Angkat Beban Bukan Sekadar Otot, Tapi Investasi Kesehatan
Kalau kamu pikir angkat beban itu cuma buat tampil keren, percaya deh, kamu salah. Ini soal kesehatan jangka panjang, postur tubuh, metabolisme, bahkan suasana hati. Saya sendiri ngerasa lebih stabil secara emosional setelah latihan. Mungkin karena hormon endorfin naik, atau mungkin karena saya lebih bahagia lihat perubahan diri.
Saya nggak nyuruh kamu langsung beli keanggotaan gym atau beli alat jutaan. Mulai aja dulu dari angkat galon di rumah sambil squat. Serius. Yang penting, mulai.
Dan ingat, kalau saya yang tadinya males olahraga bisa konsisten, kamu juga bisa.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Street Workout: Gaya Latihan Anak Muda yang Keren dan Efisien disini








