
Table of Contents
- 1 Awal Mula Aku Kenal Pura Besakih
- 2 Apa Sih Pura Besakih Itu?
- 3 Pengalaman Pertama Berkunjung ke Pura Besakih
- 4 Tips Penting Saat Berkunjung ke Pura Besakih
- 5 Cerita Unik dari Pura Besakih
- 6 Momen Frustasi dan Pelajaran Berharga
- 7 Kenapa Pura Besakih Harus Jadi Prioritas Kalau Ke Bali?
- 8 Rekomendasi Aktivitas Lain di Sekitar Pura Besakih
- 9 Kesimpulan dan Pesan Pribadi
- 10 About The Author
Pura Besakih pernah dengar soal Bali, pasti nggak asing dong sama nama Pura Besakih? Nah, aku mau cerita nih soal pengalaman “berpetualang” ke Pura Besakih yang ternyata Travel lebih dari sekadar destinasi wisata biasa. Pura yang dijuluki “Mother Temple” ini memang punya aura yang beda dan kisah wikipedia yang bikin aku makin respect sama budaya Bali.
Awal Mula Aku Kenal Pura Besakih
Sebenarnya aku pertama kali dengar nama Pura Besakih dari teman yang bilang, “Kalau ke Bali, jangan lupa mampir ke Pura Besakih, pura paling besar dan sakral di sana.” Awalnya aku pikir itu cuma pura biasa yang cuma besar, tapi pas akhirnya aku benar-benar ke sana, aku baru nyadar kalau Pura Besakih itu kaya semacam “jantung spiritual” orang Bali.
Kalau kamu belum pernah ke sana, Pura Besakih itu letaknya di lereng Gunung Agung. Suasana di sana tuh beda banget, adem, penuh kedamaian walau tempatnya rame pengunjung.
Apa Sih Pura Besakih Itu?
Pura Besakih bukan cuma satu pura, tapi sebenarnya satu kompleks besar yang terdiri dari sekitar 23 pura kecil yang saling berdekatan. Kompleks ini punya arti penting banget buat umat Hindu Bali. Bahkan, Pura Besakih dianggap sebagai pura tertua dan terbesar di Pulau Dewata.

Kalau menurut cerita lokal, pura ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, jauh sebelum agama Hindu masuk ke Bali. Jadi, Pura Besakih ini kayak warisan spiritual yang dijaga banget oleh masyarakat Bali.
Pengalaman Pertama Berkunjung ke Pura Besakih
Jujur, pas pertama kali naik ke Pura Besakih aku rada deg-degan juga. Bayanganku sih cuma pura biasa yang megah, tapi ternyata suasananya bikin hati jadi tenang dan penuh rasa syukur. Aku inget banget waktu itu cuaca agak mendung, tapi hawa sejuk di lereng Gunung Agung bikin perjalanan naik pura nggak bikin capek banget.
Sebelum masuk ke area pura, aku disuruh pakai kain kamen dan selendang oleh petugas. Awalnya aku bingung, tapi setelah dijelaskan, itu sebenarnya bentuk penghormatan dan simbol kesucian saat memasuki area pura. Nah, ini satu hal yang aku pelajari: kalau kamu mau ke Pura Besakih, jangan lupa bawa atau pinjam kain kamen supaya bisa ikut menghormati adat setempat.
Tips Penting Saat Berkunjung ke Pura Besakih
Ngomong-ngomong soal berkunjung, aku sempet ngalamin beberapa hal yang pengen aku share supaya kamu juga bisa menikmati kunjungan ke Pura Besakih tanpa drama.
Datang Pagi Hari:
Waktu terbaik ke Pura Besakih itu pagi hari sekitar jam 7-9. Selain suasana lebih sejuk, jumlah pengunjung juga masih relatif sedikit jadi kamu bisa eksplorasi dengan nyaman.Pakai Pakaian yang Sopan:
Meskipun Bali terkenal santai, tapi di Besakih Temple kamu wajib pakai pakaian yang sopan, terutama jangan pakai celana pendek yang terlalu pendek atau baju terbuka. Kalau lupa bawa kain kamen, biasanya di pintu masuk ada yang sewakan.Bawa Air Minum dan Sepatu Nyaman:
Area pura cukup luas dan banyak anak tangga, jadi pastikan kamu pakai sepatu yang nyaman dan bawa air minum biar nggak dehidrasi.Hormati Aturan dan Tradisi:
Jangan sembarangan foto atau masuk ke area yang dilarang. Pura Besakih adalah tempat suci, jadi kita harus tetap menghormati ritual dan masyarakat yang sedang beribadah.
Cerita Unik dari Pura Besakih
Ada satu cerita yang bikin aku makin respect sama Besakih Temple dan orang Bali. Pas aku lagi asik foto-foto, tiba-tiba ada seorang bapak tua yang ngajak aku ngobrol tentang makna pura dan filosofi yang terkandung di sana.

Dia cerita kalau setiap pura kecil di dalam kompleks Besakih Temple itu punya peran dan fungsi yang spesifik, kayak tempat pemujaan untuk dewa tertentu atau tempat ritual khusus. Nggak cuma itu, tiap pura juga terletak sesuai dengan aturan kosmologi Hindu Bali yang sangat rumit.
Aku sempat nanya, “Kalau pura ini rusak gimana, Pak?” Dengan senyum beliau jawab, “Pura ini sudah bertahan dari letusan Gunung Agung, banjir, bahkan perang. Orang Bali percaya kalau Besakih Temple adalah lambang ketahanan dan kesucian, jadi pura ini akan selalu ada selama kita menjaganya.”
Momen Frustasi dan Pelajaran Berharga
Salah satu momen yang agak bikin aku frustasi waktu ke sana adalah saat aku nyasar di kompleks pura. Karena luas banget, aku sempat kebingungan cari jalan keluar dan akhirnya hampir ketinggalan bus turku. Awalnya aku panik juga, tapi aku coba tenang, tanya ke beberapa petugas dan pengunjung lain.
Dari situ aku belajar, kalau ke Besakih Temple jangan asal jalan aja, tapi harus pakai peta atau ikut tur yang bener-bener ngerti medan. Kalau nggak, bisa-bisa kamu malah buang waktu banyak dan kurang maksimal nikmatinnya.
Kenapa Pura Besakih Harus Jadi Prioritas Kalau Ke Bali?
Dari semua tempat wisata di Bali, aku pribadi merasa Besakih Temple itu istimewa karena dia bukan sekadar objek wisata, tapi juga tempat belajar tentang budaya, tradisi, dan spiritualitas Bali.

Kalau kamu pengen dapat pengalaman yang lebih dalam soal Bali, coba deh luangkan waktu ke Besakih Temple. Di sana kamu bisa lihat langsung gimana masyarakat Bali menjaga warisan leluhur mereka dengan sangat serius.
Rekomendasi Aktivitas Lain di Sekitar Pura Besakih
Setelah dari Besakih Temple, aku juga sempet jalan-jalan ke desa sekitar yang terkenal dengan kerajinan tangan dan makanan khasnya. Jangan lupa coba jajanan lokal seperti pisang rai dan kopi Bali yang rasanya khas banget!
Kalau kamu suka fotografi, area sekitar pura juga sangat menarik untuk diabadikan, apalagi saat matahari pagi mulai terbit di balik Gunung Agung.
Kesimpulan dan Pesan Pribadi
Ngomong-ngomong, pengalaman aku ke Besakih Temple itu kayak membuka jendela baru soal penghormatan terhadap budaya dan alam. Aku jadi sadar, banyak hal yang kita anggap biasa ternyata punya makna mendalam buat orang lain.
Kalau kamu nanti ke Bali, jangan cuma buru-buru foto-foto cantik doang. Luangkan waktu, pelajari, dan hargai setiap detil yang ada. Karena Pura Besakih bukan cuma pura besar, tapi juga lambang kekuatan dan keabadian budaya Bali yang harus kita jaga bersama.
Baca Juga Artikel Ini: Goa Jomblang: Petualangan Seru yang Bikin Kamu Terpana








